Sikap mental yang positif atau positive thinking adalah keyakinan bahwa seseorang dapat meningkatkan prestasi melalui
proses berpikir optimis. Sikap positif datang dari belajar observasional di
lingkungan dan sebagian dicapai
ketika visi perubahan
baik hati dalam pikiran diterapkan terhadap orang, situasi, peristiwa, atau
perilaku. Karena sulit untuk mengukur (mengukur) efek dari sikap
mental yang positif, dapat dianggap
sebagai filosofi dan cara untuk
mendekati hidup.
v Cara Berfikir Positif
1. Berusahalah untuk selalu melihat sisi POSITIF di balik setiap situasi
yang negatif. Ambillah hikmah di balik setiap musibah, carilah berkah di balik
setiap masalah, petiklah pelajaran di balik setiap kegagalan. Dengan menemukan
hal-hal POSITIF, Anda tidak akan dikalahkan oleh situasi yang negatif.
Misalnya, anggaplah kegagalan sebagai sukses yang tertunda. Anggaplah
hambatan-hambatan sebagai tantangan bukan ancaman. Jadikan kondisi sakit
sebagai momen untuk mulai menghargai dan memelihara kesehatan.
2. Temukanlah sikap, kebiasaan atau keyakinan yang bersifat negatif.
Sadarilah betapa semua itu sangat berpotensi merusak kehidupan dan kepribadian.
Lalu, ubahlah dengan sikap, kebiasaan atau keyakinan yang bersifat POSITIF.
Misalnya, kebiasaan menunda diganti dengan kebiasaan bertindak, sikap mudah
putus asa diganti dengan sikap pantang menyerah, keyakinan bahwa masa depan
suram diganti dengan keyakinan bahwa masa depan pasti cemerlang bila kita
mempersiapkannya dengan baik.
3. Milikilah keyakinan bahwa untuk setiap masalah selalu ada jalan
keluarnya. Tentu saja keyakinan itu sendiri tidak akan menyelesaikan masalah,
namun keyakinan itu bisa membuat Anda lebih efektif dalam mengatasi masalah.
4. Biasakanlah mengatakan kebenaran yang POSITIF kepada diri sendiri.
Tidak perlu menyangkal seakan-akan situasi yang negatif itu tidak ada. Akuilah
dengan jujur keadaan sebenarnya, namun kalahkanlah dengan pernyataan yang
POSITIF. Misalnya, “Hari ini saya memang gagal, tetapi besok pasti lebih baik”,
“Ujian ini memang berat, tetapi saya pasti bisa lulus”, dsb.
5. Milikilah perbendaharaan kata-kata POSITIF sebanyak mungkin, dan
royallah mengucapkannya. Misalnya, “Saya gembira”, “Saya tidak akan menyerah”,
“Saya optimis akan berhasil”, dsb. Ingatlah selalu bahwa kata-kata yang
diucapkan itu sangat mempengaruhi kehidupan Anda. Kata-kata yang negatif
merusak kehidupan, sebaliknya kata-kata yang POSITIF membangun kehidupan yang
berkualitas.
6. Carilah atmosfir POSITIF dan hiruplah sebanyak mungkin. Bergaullah dengan
orang-orang yang berpikiran POSITIF, bijaksana dan berwawasan luas. Bacalah
buku-buku atau artikel yang memotivasi Anda untuk maju. Kalau memungkinkan,
rajinlah menghadiri seminar-seminar mengenai kepribadian dan pengembangan diri.
7. Waspadalah terhadap polusi negatif dari orang lain. Betapapun
displinnya Anda menjaga pikiran, Anda tetap bisa terkontaminasi oleh kata-kata
negatif yang diucapkan oleh orang lain kepada Anda. Misalnya, “Sudahlah, itu
mustahil!”, “Kamu tidak akan berhasil”, “Hidup ini sulit”, “Krismon ini membuat
kita miskin”, dsb. Jangan biarkan polusi dari luar itu merusak pikiran POSITIF
Anda. Tangkallah dengan pernyataan yang POSITIF baik diucapkan maupun hanya di
dalam hati. Ingat poin nomor 4.
8. Waspadalah terhadap munculnya perasaan negatif yang bisa merusak.
Diantaranya: rasa putus asa, frustasi, depresi, benci, iri hati, dsb. Cobalah
temukan penyebabnya dan akuilah dengan jujur , kemudian kendalikanlah dengan
pikiran POSITIF. Misalnya, rasa iri hati bila ditelusuri mungkin bersumber dari
perasaan tidak mampu pada diri sendiri. Dan itu seharusnya memacu kita untuk
meningkatkan kemampuan. Rasa frustasi dan depresi mungkin akibat kekecewaan
yang berakumulasi. Cobalah menetralisir dengan mencari hiburan, refresing, dsb.
9. Perkuatlah pikiran yang POSITIF dengan perbuatan-perbuatan POSITIF.
Sebagai contoh: olahraga pagi adalah tindakan POSITIF dibandingkan
bermalas-malasan di tempat tidur, berpenampilan rapih lebih POSITIF
dibandingkan dengan penampilan seadanya, bergaul lebih POSITIF daripada
mengurung diri di rumah, bermain musik atau membaca lebih POSITIf dibandingkan
melamun.
10.Biasakanlah mengucapkan syukur dengan sungguh-sungguh. Bukti-bukti
menunjukkan bahwa ada kekuatan di balik ucapan syukur. Orang-orang yang bisa
mensyukuri hidup adalah orang-orang yang dapat lebih menikmati hidup karena
bagi mereka hidup adalah anugerah yang luar biasa. Bila Anda mengalami
kesulitan untuk mengucapkan syukur, kunjungilah teman yang sedang dirawat di
rumah sakit, mampirlah ke Panti Asuhan atau Rumah Jompo. Nanti Anda bisa mulai
mensyukuri kehidupan dan kesehatan yang tidak ternilai harganya.
11. Percayalah dan serahkanlah seluruh hidup Anda kepada Tuhan. Ini
adalah langkah utama untuk dapat membentuk sikap mental POSITIF. Hubungan yang
baik dengan Tuhan akan membuat Anda merasa damai sejahtera. Dengan hati yang
sejahtera, Anda dapat hidup lebih tenang, lebih realistis, dan lebih POSITIF.
v Kriteria Positive Thinking
1. Menggunakan bahasa yang positif Orang yang positive thinking nggak hanya menggunakan bahasa verbal yang positif, tapi juga bahasa verbal yang positif. Konon, orang kayak gini kalo ngomongnya tenang, friendly, dan hangat.
2.
Bersyukur Ini yang biasanya lupa kita lakukan! Apapun keadaan
yang kita alami harus disyukuri. Sebab, kalau kita bersyukur, semua jadi terasa
lebih enteng, tanpa beban, dan bebas dari keluh kesah sepanjang hari.
3. Open minded Berpikir dan besikap terbuka dari kritikan-kritikan yang membuat kita merasa terganggu. Dengan open minded, semua hal bisa kita pahami dengan lebih baik. Dari kritik itu, kita justru bisa mengambil langkah dan rencana untuk kedepannya.
3. Open minded Berpikir dan besikap terbuka dari kritikan-kritikan yang membuat kita merasa terganggu. Dengan open minded, semua hal bisa kita pahami dengan lebih baik. Dari kritik itu, kita justru bisa mengambil langkah dan rencana untuk kedepannya.
4. Keinginan buat maju Berpikir positif identik dengan optimis. Nah, optimis itu artinya selalu memiliki keinginan untuk memperbaiki diri sendiri agar lebih maju! Asalkan kata kuncinya dipegang: yang penting nggak merugikan orang lain.
5. Menikmati hidup Setelah kita terus berusaha dan jatuh bangun, jurus terakhir adalah menikmati hidup. Kalau kita menerima hasil usaha dengan ikhlas, menyenangkan atau nggak, harapan seratus persen atau nggak, pasti hidup ini menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar